Potretkeadilan.com-Red.
Disebuah kota besar
tinggallah seorang pelacur yang sangat cantik jelita. Karena kecantikan
paras wajahnya dan kemolekan tubuhnya banyak sekali laki-laki hidung
belang yang telah jatuh kedalam pelukannya dan diapun tidak sembarangan untuk melayani
setiap laki-laki hidung belang yang datang kecuali hanya laki-laki yang tajir
& berduit yang sanggup membayar tarif pelayanan yang sangat mahal.
Hingga
pada suatu hari lewatlah seorang ahli ibadah yang sedang berjalan-jalan,
tanpa sengaja melihatnya. Dari pandangan pertamanya itu, diapun langsung
terpikat dan jatuh hati kepadanya. Karena tergoda dengan kecantikan paras dan
kemolekan tubuhnya, lalu diapun mendatanginya. Setelah bernegoisasi, ternyata
dia diharuskan membayar tarifnya sekitar 100 Dinar dan jumlah uang yang sangat
banyak baginya.
Iblis laknatullahpun sangat senang dan
ingin sekali menjerumuskannya kedalam zina yang merupakan salah satu dari
dosa-dosa besar. Iblis laknatullahpun membisikannya agar ia segera mencari
uang 100 Dinar dengan segala cara. Dan Setelah uang tersebut berhasil
dikumpulkannya, diapun segera bergegas menemuinya seraya berkata:
"Kecantikan dan keelokanmu telah membuat hatiku buta & menjadikan aku tergoda. Hari ini akupun telah bersusah payah untuk mengumpulkan uang sebanyak ini, hanya demi untuk berdua-duaan denganmu dan mendapatkan dirimu".
"Kecantikan dan keelokanmu telah membuat hatiku buta & menjadikan aku tergoda. Hari ini akupun telah bersusah payah untuk mengumpulkan uang sebanyak ini, hanya demi untuk berdua-duaan denganmu dan mendapatkan dirimu".
Setelah itu wanita
itupun berkata:
"Duhai lelaki yang baik hati, aku persilahkan kepada engkau agar segera untuk masuk kedalam rumahku ."
Diapun bersegera masuk ke dalam rumahnya dan diapun tidak berfikir panjang lagi dengan dosa besar yang akan segera dikerjakannya.
Di dalam rumah itu terdapat sebuah ranjang (tempat tidur) yang terbuat dari emas. Lalu wanita itu segera saja duduk diatas ranjangnya dengan pakaiannya yang menerawang sambil merayu dan berkata:
"Duhai lelaki yang baik hati, kenapa engkau diam saja Dan tidak bersegera untuk mendekatiku. Aku sudah siap untuk melayanimu & memuaskan kebutuhan syahwatmu !."
"Duhai lelaki yang baik hati, aku persilahkan kepada engkau agar segera untuk masuk kedalam rumahku ."
Diapun bersegera masuk ke dalam rumahnya dan diapun tidak berfikir panjang lagi dengan dosa besar yang akan segera dikerjakannya.
Di dalam rumah itu terdapat sebuah ranjang (tempat tidur) yang terbuat dari emas. Lalu wanita itu segera saja duduk diatas ranjangnya dengan pakaiannya yang menerawang sambil merayu dan berkata:
"Duhai lelaki yang baik hati, kenapa engkau diam saja Dan tidak bersegera untuk mendekatiku. Aku sudah siap untuk melayanimu & memuaskan kebutuhan syahwatmu !."
Ketika dia
mendekatinya dan ingin melampiaskan nafsu syahwatnya, tiba-tiba saja dia
teringat kepada Allah SWT dan Malaikat yang sedang mencatat amalnya yang
sedang berdua-duaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya. Seketika
itu jantungnya pun berdebar-debar dan berdegub kencang ketika akan mendekatinya
karena takut akan dosa besar yang akan dikerjakannya dan api neraka tempatnya
kelak sebagai balasannya. Dan keringat dinginpun berkucuran keluar dari sekujur
tubuhnya dan membasahi tubuhnya, lalu diapun mengurungkan niatnya dan bersegera
untuk menjauhinya, dia lalu berkata:
"Maukah kau meolongku dengan membukakan pintu rumah ini, aku tidak sanggup berada di tempat ini dan aku ingin kembali ke tempat ku kembali, dan untuk uang yang telah kubayarkan padamu maka aku ikhlaskan untukmu."
"Maukah kau meolongku dengan membukakan pintu rumah ini, aku tidak sanggup berada di tempat ini dan aku ingin kembali ke tempat ku kembali, dan untuk uang yang telah kubayarkan padamu maka aku ikhlaskan untukmu."
Wanita itupun
bertanya:
"Apakah gerangan yang menyebabkan dirimu enggan mendekatiku dan menjamahku? Bukankah engkau telah bersusah payah dengan kerja keras untuk mencari uang 100 Dinar hanya untuk menikmati tubuhku?
Diapun berkata:
"Sesungguhnya aku sangat takut kepada Allah dan takut akan kedudukanku selama ini di sisi-Nya sebagai seorang yang taat kepada-Nya. Aku harus segera meninggalkanmu dan tempat terkutuk ini secepatnya. Aku tahu engkau pasti akan marah dan membenciku karena keenggananku. Dan ketahuilah akupun sebenarnya sangat membencimu karena Allah SWT."
"Apakah gerangan yang menyebabkan dirimu enggan mendekatiku dan menjamahku? Bukankah engkau telah bersusah payah dengan kerja keras untuk mencari uang 100 Dinar hanya untuk menikmati tubuhku?
Diapun berkata:
"Sesungguhnya aku sangat takut kepada Allah dan takut akan kedudukanku selama ini di sisi-Nya sebagai seorang yang taat kepada-Nya. Aku harus segera meninggalkanmu dan tempat terkutuk ini secepatnya. Aku tahu engkau pasti akan marah dan membenciku karena keenggananku. Dan ketahuilah akupun sebenarnya sangat membencimu karena Allah SWT."
Wanita itu lalu berkata:
"Jika apa yang kamu katakan itu memang benar, maka aku tidak akan menikah dengan orang lain selain dirimu".
Dengan santunnya diapun menjawab:
"Maukah kau menolongku untuk membukakan pintu rumahmu dan mengizinkan aku keluar dari tempat ini"
"Jika apa yang kamu katakan itu memang benar, maka aku tidak akan menikah dengan orang lain selain dirimu".
Dengan santunnya diapun menjawab:
"Maukah kau menolongku untuk membukakan pintu rumahmu dan mengizinkan aku keluar dari tempat ini"
Wanitapun itu menjawab:
"Aku tidak akan biarkan dan mengizinkan dirimu keluar dari rumah ini kecuali engkau mau menikahiku."
Diapun berkata sambil berteriak:
"Tidak! Tolonglah keluarkan aku dari tempat ini!"
"Aku tidak akan biarkan dan mengizinkan dirimu keluar dari rumah ini kecuali engkau mau menikahiku."
Diapun berkata sambil berteriak:
"Tidak! Tolonglah keluarkan aku dari tempat ini!"
Wanita itu
bertanya kembali:
"Duhai lelaki yang baik hati, apakah yang memberatkanmu dan enggan menikahiku?"
"Duhai lelaki yang baik hati, apakah yang memberatkanmu dan enggan menikahiku?"
Diapun menjawab:
"Aku akan terima jika memang keinginanmu demikian, tapi dengan satu syarat keluarkan aku dari tempat ini dan biarkan aku kembali ke tempatku lagi."
"Aku akan terima jika memang keinginanmu demikian, tapi dengan satu syarat keluarkan aku dari tempat ini dan biarkan aku kembali ke tempatku lagi."
Mendengar jawaban
darinya, wanita itupun segera membukakan pintu & mengizinkannya untuk
keluar dari rumahnya.
Selang beberapa waktu kemudian, wanita itupun datang kerumahnya beserta para pengawalnya dengan niat untuk bertaubat dan ingin kembali ke jalan-Nya yang lurus.
Wanita itupun memerintahkan pengawalnya untuk mengetuk pintu rumahnya.
Setelah pintu rumahnya dibuka, seorang pengawal itu memberi tahu kepadanya dan berkata:
"Duhai lelaki yang baik hati, ketahuilah bawa calon permaisurimu telah datang bersama kami untuk melamarmu".
Ketika dia melihat wajah wanita yang pernah ditemuinya itu, dia sangat terkejut dan langsung jatuh pingsan di hadapan wanita tersebut. Dan bersamaan dengan itu jugalah dia telah dipanggil untuk menghadap ke hadirat-Nya"
Selang beberapa waktu kemudian, wanita itupun datang kerumahnya beserta para pengawalnya dengan niat untuk bertaubat dan ingin kembali ke jalan-Nya yang lurus.
Wanita itupun memerintahkan pengawalnya untuk mengetuk pintu rumahnya.
Setelah pintu rumahnya dibuka, seorang pengawal itu memberi tahu kepadanya dan berkata:
"Duhai lelaki yang baik hati, ketahuilah bawa calon permaisurimu telah datang bersama kami untuk melamarmu".
Ketika dia melihat wajah wanita yang pernah ditemuinya itu, dia sangat terkejut dan langsung jatuh pingsan di hadapan wanita tersebut. Dan bersamaan dengan itu jugalah dia telah dipanggil untuk menghadap ke hadirat-Nya"
Melihat situasi yang memilukan itu,
wanita itu bertanya kepada orang-orang yang berada di sekelilingnya:
"Apakah lelaki pujaan hatiku ini mempunyai saudara lelaki..?"
Merekapun menjawab:
"Ya, dia mempunyai seorang saudara lelaki yang selalu hidup dalam kemiskinan".
Wanita itu lalu berkata:
"Jika memang demikian, aku akan menikahinya sebagai ganti dari lelaki idamanku yang telah tiada ini".
"Apakah lelaki pujaan hatiku ini mempunyai saudara lelaki..?"
Merekapun menjawab:
"Ya, dia mempunyai seorang saudara lelaki yang selalu hidup dalam kemiskinan".
Wanita itu lalu berkata:
"Jika memang demikian, aku akan menikahinya sebagai ganti dari lelaki idamanku yang telah tiada ini".
Akhirnya wanita
cantik itu menikah dengan saudara lelakinya dan dari hasil pernikahan itu Allah
SWT telah karuniakan mereka dengan tujuh orang anak lelaki. Amsani-Red,
0 komentar:
Posting Komentar